Malam ini adalah
malam yg sangat special untuk Ajeng , hari ini Ajeng merayakan hari jadi dengan
pacarnya yg kedua tahun. Ajeng dan Hadi sudah sepakat untuk merayakan di
restoran yg biasa mereka kunjungi. Hadi telah menyiapkan sebuah kado kepada
Ajeng. Setelah 10menit Hadi menunggu kedatangan Ajeng, akhirnya Ajeng datang
dengan begitu cantik malam itu, dengan menggunakan hijab berwarna merah muda
dan dress panjang berwarna putih berpadu merah muda. Dan yg biasanya Ajeng
tidak pernah menggunakan make-up, Ajeng berhias diri untuk tambil lebih cantik
dari biasanya dihadapan Hadi. Hadi mempersilahkan Ajeng untuk duduk.
“kamu terlihat beda mala mini sayang” kata Hadi memuji
“heeemmmm ini semua demi kamu, agar kamu tidak berpaling dariku” jawab
Ajeng malu-malu
Mendengar perkataan Ajeng barusan
hati Hadi merasa sangat terharu, betapa Ajeng sangat menyayangi dia.
“aku gak pergi kok sayang, ada ada sesuatu buat kamu” jawab hadi sambul
memberikan hadiah untuknya
“apa ini sayang?” Tanya Ajeng penasaran
“coba kamu buka aja sayang” jawab Hadi tersenyum
“album?” Tanya Ajeng bingung
“iya, ini semua perjalanan kisah
cinta kita dari awal sejak kita berteman sejak kita disekolah dasar sampai kita
sekarang, dan ada beberapa yg aku ringkas maaf aku hanya bisa kasih ini” jelas
Hadi
Tanpa disadari air mata Ajeng
menetes setiap melihat lembar demi lembar album foto yg diberikan Hadi.
“satu lagi sayang, ada yg ingin aku bicarakan” kata Hadi tak tega
“iya katakana saja yg ingin kau bicaraka” jawab Ajeng tersenyum
“aku harus pergi besok, dan mungkin 5tahun
lagi aku baru kembali. Lebih baik kamu carilah laki-laki yg bisa membuatmu bahagia
disini, yg bisa menjagamu disini. Aku tak bisa meneruskan hubungan ini lagi. Aku
harap kamu bisa melupakan aku, dan aku harap kamu bisa bahagia tanpa aku. Aku selalu
sayang padamu”
kata Hadi dengan sedikit meneteskan air mata.
“apa kamu sadar
membicarakan ini disaat hari special kita? Tega sekali kamu di”
Ajeng menangis dan meningglkan
Hadi sendirian direstoran. Namun, HAdi tidak mengejar Ajeng yg pergi
meninggalkannya, Hadi kecewa dengan dirinya sendiri yg telah melukai perasaan
orang yg paling ia sayangi.
Sesampainya
dirumah, Ajeng mengurung diri dikamar. Ia bercerita dengan Melati sahabatnya
melalui telpon sambil menangis sesegukkan. Ia tak tahu harus berbuat apa. Padahal
Ajeng berharap malam ini menjadi malam yg sangat special bagi dirinya, namun
itu semua hanya harapan Ajeng.
“aku putus ti sama Hadi” kata
Ajeng sambil menangis
“loh, kok bisa? Ini hari jadianmu kan?” Tanya Melati kaget
“gatau deh ti aku bingung kenapa dia tega ngomong kaya gini disaat hari
jadian kita” kata Ajeng
“yaudahlah jeng, mungkin dia punya niat yg gak bisa kamu tahu dulu” kata
Melati menenangkan
“kok kamu malah belain dia sih? Yaudahlah kamu sama aja sama dia” kata
Ajeng kesal
“engga git………… haloo haloo halooo” jawab Melati terpotong pembicaraannya
Berminggu-minggu
telah berlalu, Ajeng berfikir dia harus bangkit dari segala keterpurukan, Ia
harus melanjutkan kehidupan yg ia punya. Ia berpikir karna sebelum ada Hadi dia
bisa hidup dan bahagia. Ajeng mulai meneruskan kembali pekerjaan yg selama ini
terbengkalai olehnya, tulisan-tulisan yg belum sempat terselesaikan. Ajwng
seakan ingin membuktikan kepada Hadi bahwa iya mampu berdiri tanpanya, ia bisa
melanjutkan segalanya tanpa bantuan Hadi, Karna Hadi selalu bilang bahwa Ajeng
adalah perempuan yg sangat manja. Walaupun, dihati kecil Ajeng, dia masih merindukan
dan sangat menyayangi Hadi, tak bisa di pungkiri setiap sujud Ajeng, nama Hadi
masih ada dalam doanya. Tapi, yg ada dibenak Ajeng adalah Ajeng harus bbisa
melupkan Hadi.
Berbulan-bulan
telah berlalu,banyak laki-laki yg mencoba mendekati Ajeng. Namun, Ajeng masih
mencoba menutup pintu hatinya. Waktu terus berlalu, Ajeng berpikir bagaimana
bisa dia seperti ini sedangkan dia tidak tahu apakah Hadi masih mengingatnya
atau tidak. Sejak saat itu, Ajeng mulai membuka hatinya untuk laki-laki lain.
5
bulan sudah Ajeng menjalani hubungan dengan lelaki baru, Namun, yg ia rasakan
hanyalah paksaan. Dia tidak sepenuhnya menyayangi lelaki yg bersamanya
sekarang, karna masih ada nama Hadi di dalam hatinya. Semakin ia mencoba
melupakan Hadi di fikiran dan hatinya, semakin ia menyayangi dan memikirkan
Hadi. Setiap hari Ajeng selalu berusaha menyayangi pacar barunya semakin dia
tidak bisa menahan perasaan. Sampai pada akhirnya Ajeng memutuskan untuk
mengakhiri hubungan itu. Ajeng mencoba menghubungi kontak yg ia punya, karna
Ajeng sudah tak bisa menahan rasa rindu yg ia rasakan selama 3 tahun ini. Setiap
kontak yg ia hubungi taka da balasan atau respon dari Hadi. Ajeng mencoba
meng-email Hadi dengan tulisan yg begitu panjang. Ajeng menulis di blognya
perjalanan hidupnya selama taka da Hadi disampingnya.
Disaat
Ajeng sudah putus asa dengan semua yg ia lakukan, Ajeng mencoba menguhubungi
melati.
“Halo, Assalamualaikum bisa bicara dengan melati?” Tanya Ajeng
“waalaikumsalam . maaf ini Ajeng ya? Melati
dapat tugas di luar negeri. 2 hari yg lalu ia baru berangkat. Bunda dititipkan
pesan kalau mau menguhungi dia lewat email saja, dia ingin memberitahu Cuma dia
takut kamu masih marah karna kamu tidak pernah menghubungi dia lagi” jelas
ibunda Melati
“oh begitu ya Bunda, terimakasih ya bun.
Assalamualaikum” kata Ajeng
“waalaikumsalam” kata ibunda Melati
Ajeng merasa sangat bersalah
kepada Melati sejak kejadian itu, Ajeng tak berniat untuk membuat semuanya jadi
seperti ini. Ajeng langsung mengirim email kepada Melati.
2
tahun sudah Melati dan Ajeng komunikasi hanya melalu email dan skype. Namun sudah
beberapa hari ini, Melati tidak membalas email dan tidak mengangkat skype dari Ajeng.
Malam itu begitu sunyi sepi tak ada bintang menghiasi cakrawala yg gelap ini.
Seperti hati Ajeng yg begitu sepi. Tanpa adanya sahabat dan orang yg ia
sayangi. Ajeng duduk termenung di atas balkon rumahnya. Ajeng melihat
sekeliling lanngit namun tak ada yg dapat menghibur hatinya,karna tak ada
bintang-bintang yg menghiasi cakrawala malam. Tiba-tiba saat Ajeng sedang
terdiam berdiri menatap langit yg sepi sunyi, ponselnya bordering, memecah
lamunan Ajeng. Tertulis dilayar ponselnya, sahabatnya menelpon, Melati namanya.
Sudah sejak lama melati tak pernah menelpon Ajeng semenjak Melati bekerja di
luar negeri. Komunikasi yg dilakukan hanyalah percakapan melalui email dan
skype. Dering telponnya menyadarkan lamunan Ajeng kembali, Ajeng langsung
bergegas mengangkat telponnya.
“halo ti? Ya ampun ada apa kamu
tumben telpon? Ada hal penting?” kata Ajeng gembira
“ahahaha halo jeng, iya aku Cuma kangen
sama kamu nih” jawab Melati
“gimana kabar kamu disana? Sudah
lama kamu tidak membalas emailku.” Kata Ajeng
“maksudmu kabar di Indonesia?
Hehe” goda Melati
“maksud kamu?” jawan Ajeng
Bingung
“ah kamu ini gak ilang-ilang deh
lemotnya hahaha” “kata Melati meledek
“ihhh terserah kamulah” kata
melati marah
“ihhh iya iya maaf deh sahabatku
yg tukang ngambek, aku ini ada di Indonesia, kemarin baru pulang. Makannya
sekarang aku menelponmu untuk ketemu besok” kata melati
“hah? Kamu serius? Kamu beneran
ada disini? Oke baiklah besok kita ketemu, ditempat dulu kita sering bertemu.
Jam 11 ya” kata Ajeng senang.
“baiklah. See you tomorrow” kata
Melati
“see you” balas Ajeng
Setelah menutup telponnya, Ajeng
Merasa hatinya sedikit terobati. Karna ia bisa bercerita banyak tanpa
memikirkan waktu yg berbeda antara prancis dan Indoensia.
Keesokan
harinya, Ajeng dan Melati bertemu ditempat yg sering ia kunjungi semasa mereka
SMA dan ada waktu luang. Pertemuan itupun akhirnya terjadi. Ajeng dan Melati
sudah berada ditempat yg sama. Ajeng menceritakan semua yg ia rasakan selama
ini, rasa rindu yg ia rasakan kepada Hadi dan semua rasa sayang yg masih ia
rasakan walaupun ia sudah mencoba menjalani hal baru dengan orang yg baru.
Melatipun menenangkan Ajeng juga menceritakan dia disana. Tiba-tiba Ajeng kaget
melihat ada Hadi di café yg sama, Ajeng mengira ini hanyalah halusinasi, namun
Ajeng melihat layar ponselnya dan melihat tanggal dan bulan.
“11 Juli? “ Ajeng teriak dan kaget melihat
tanggal ini.
“kamu kenapa jeng? Ada apa dengan tgl 11?” Tanya
Melati
“kamu lihat orang yg bersama anak kecil
itu? Apakah itu Hadi? Tanya Ajeng penasaran
“iya itu seperti Hadi, tapi gayanya sangat
berbeda dengan Hadi yg dulu. Sepertinya itu bukan Hadi”jawab Melati santai
“itu pasti Hadi aku yakin, karna dia pernah
bilang akan kembali 5 tahun lagi. Dan hari ini pas 5 tahun semenjak ia pergi. ”
kata Ajeng meyakinkan diri
“iya mungkin semogalah itu Hadi” jawab Melati santai
“tapiiiiiiiii………. Siapa anak yg bersamanya?” Tanya melati kecewa
“ anaknya mungkin hehehe.” Jawab Melati meledek
“ihhh kamu ini” kata Ajeng
Tak lama kemudian seorang
perempuan datang menghampiri Hadi. Sontak Ajeng merasa kaget dan kecewa,
kata-kata ‘sayang sampai kapanpun’ yg di katakana Hadi hanya omong kosong. Setelah
berbincang cukup lama, Hadi pergi meninggalkan café itu. Hadi keluar melewati
meja Ajeng. Dan Hadi kaget melihat Ajeng yg sedari tadi memperhatikan Hadi.
Hadi langsung menghampiri Ajeng dan perempuan dan anak tadi lebih dulu
meninggalkan café karna Hadi sebelumnya berbicara agar ia duluan saja.
“ajeng apakabar kamu?” Tanya Hadi sangat
gembira
“ baik.” Jawab Ajeng kesal dan
kecewa
“maafkan aku telah meninggalkanmu, aku
selalu mencoba menghubungimu tapi tidak pernah bisa, entah kenapa. Aku merasa
sangat bersalah. Dari sini aku erniat ingin kerumahmu, ingin menjelaskan
semuanya padamu dan orang tuamu. Tapi karna kebetulan kita bertemu disini aku
ingin memberitahumu bahwa aku meninggalkanmu karna aku ingin mengejar semua
impianku ini semua kulakukan agar kau bahagia, aku tak ingin saat aku
menikahimu kamu hidup susah denganku, jadi, aku bekerja keras dan menabung demi
masa depan kita, kuakui caraku salah tp mungkin ini bisa mengajarkanmu agar
tidak lagi manja atau bergantung padaku. Aku akan melamarmu nanti malam jika
kamu belum dimiliki orang lain” kata Hadi menjelaskan
“bagaimana dengan anak dan istrimu tadi,
teganya kamu mau menduakan istrimu”jawab Ajeng ketus
“haha kamu salah paham Ajeng, dia rekan
bisnisku, dia sudah mempunya suami, dia hanya menyampaikan pesan bahwa suaminya
tidak dapat datang.
Ajeng menangis mendengar semua
penjelasan yg disampaikan Hadi. Ajeng menerima lamaran Hadi. Dan tanggal 11
depan mereka akan menikah.