Minggu, 20 November 2016

Dalam Diam

Ketika aku melangkah terus dan enggan menoleh
Dimalam yang sunyi sepi
Ditengah-tengah malam sendu menepuk pundakku
Dan berbisik nama seseorang
.
Bangku taman yang kududuki
Begitu hangat terasa
Hembusan angin menyejukkanku
Namun, dia menjatuhkan dedaunan
Dan daun keringpun membisikkan kembali nama itu
.
Sungguh ku tak tahu pasti tentang kau
tapi, terimakasih telah hadir
Aku berusaha mengungkapkannya
Tapi hanya bisa menunjukkannya
Sampai kau sadar rasa sayang tak melulu diucapkan
.
Sungguh bahagia itu sederhana
Bahagia sederhana ialah tentang menceritakan buku yang telah kita baca hari ini
Sampai kita terlelap
Dan menjemput langit malam
.
Nikmatilah kebahagiaan ini
Segala denyutnya yang merobek sepi
Sebelum mata angin melupakan tugasnya
Sampai akhirnya kulesatkan berjuta panah ke berjuta arah
Berharap kau berada di salah satu arah
Dan kau menetap padaku selamanya

Jumat, 18 November 2016

18/11/2016

Kutelusuri isi kepalamu
Berharap kutemukan kesunyian untukku berisitirahat untuk saat ini dan selamanya
.
Kumasuki telingamu
Dan membisikan kata-kata pendek
Agar kau percaya aku menyayangimu sampai saat ini
.
Kutelisik lazuardi dimatamu
Agar aku tahu apa saja yg ingin kau lihat dan tidak ingin kau lihat
Dan ingin tahu apa yang kau rasakan pada saat menatapku
.
Ku pandangi senja di bibirmu
Berharap senyuman dan canda tawa keluar dari bibirmu yg menyejukkan hati
.
Ku Jelajahi jantungmu
Bukan, bukan hatimu yang ingin aku jelajahi, melainkan jantungmu
Karna hati tempatnya perasaan yang selalu terbolak-balik.
Aku tak ingin ada dihatimu
Karna ku ingin hanya menetap
.
Sesekali aku ingin menjelajahi jantungmu
Menyusuri setiap inci tubuhmu mengalir bersama darahmu
Menyinggapi paru-paru yang menjadi sumber nafasmu
Lalu kembali berkeliling di tubuhmu
Menapaki setiap rusukmu
Yang berharap akulah salah satu rusukmu itu
.
Dirimulah tempatku beristirahat dan tertidur
Dirimulah tempatku bersandar
Dirimulah tempatku untuk kembali pulang

Sabtu, 12 November 2016

AdanyaKau

Hening, sunyi, sepi
Itu yg kurasa selama ini
Rintik hujan masih setia denganku
Mengisi setiap heningku
Ini bukan soal ada atau tidaknya dia
Melainkan tentang ampas kopi yang ditinggalkan
Noda-noda hitam yang masih melekat
Dan serpihan-serpihan yang kini hancur kembali
Ku bisa saja meninggalkan, namun semua selalu mengikuti
.
Namun......
Semua kini berbeda, semenjak adanya kamu
Tanpa sengaja kita dipertemukan
Disaat aku sedang mencari Ridho-Nya
Tuk menebus semua kebodohan ini.
Kau datang menghampiri
Tak perlu waktu lama
.
Sejak saat itu
Semua menjadi lebih baik
Pagi menjadi lebih cerah
Siang menjadi lebih teduh
Dan ketika malam datang, kuingin cepat hari esok.
Aku tak paham dengan semua perasaan ini
Seandainya kau tahu semuanya.
Namun, aku sadar bukan itu tujuanku
Karna kita memiliki tujuan yang sama
Menjadi baik untuk kita dan agama kita
.
Aku tak pandai dalam berkata-kata
Bahkan lidahku keluh saat berada disampingmu.
Bahkan aku kadang tak kuasa disaat berada disampingmu
Tapi semoga kau paham
Saat melihatmu, hati ini bahagia seakan ada karnaval dan pesta bunga
Aku bagai terbang ke awan dan menari
Yang kau saksikan di pangkuan pelangi
.
Tapi terkadang hati ini teramat sakit
Sakit menahan kekecewaan dan menelan pahit kenyataan , yg sungguh tak sesuai dengan pengharapan. Tp aku juga sering merasa kebahagiaan karenamu, dan aku hanya berharap aku bisa menjadi hujan untukmu.
Bukan, bukan untuk mendatangkan petir
Tapi untuk mendatangkan pelangi setelah adanya aku
.
Biarlah daun-daun berguguran
Memaknai setiap jatuhnya
Dan berterbangan bersama semilir angin
Tanpa harus melahirkan luka abadi
Biarkan perasaan ini menjadi perbincangan antara aku dan Dia
Untuk meminta ridho-Nya
Aamiin

                                                  ~12/11/2016~
                                                            Jeje

Jumat, 04 November 2016

Istiqomah is The Hardest Thing After Hijrah

Assalamualaikum :)
Saya mau sekedar sharing pengalaman selama setahun terakhir ini yg membuat saya memutuskan untuk berhijrah

Masa lalu saya memang tidak begitu bagus, mungkin bisa dibilang nakal. Saya memutuskan untuk memakai jilbab setelah lulus dari SMA. Walaupun memang kelakuan saya belum bisa dibilang baik. Tp tekad saya sudah bulat karna prinsip saya setelah memakai jilbab jika saya ingin melakukan sesuatu saya akan berfikir terlebih dahulu karna saya memandang jilbab saya.

Singkat cerita sekitar bulan september 2015. Saya masuk kuliah, ditempat yg baru saya bertemu dengan orang-orang baru juga. Saya bertemu dengan laki-laki yg berusaha mendekati saya. Kita dekat tp kedekatan kita tidak membuat saya lebih dekat dengan Dia, sehingga saya memutuskan untuk pergi perlahan.
Kemudian saya kembali dekat dengan seorang laki-laki. Yg awalnya membuat saya kagum dengan kesolehannya, komitmennya, segala janji manisnya, kedewasaannya. Tapi ternyata saya terlena dengan semuanya sebulan, dua bulan, tiga bulan kami bersama, saya merasa ada yg tidak beres dengan hubungan ini. Saya merasa hanya dosa yg kita perbuat walaupun sedikit ada beberapa nilai positif dengan hubungan ini. 
5 bulan berlalu hubungan kami semakin tidak sehat, hingga akhirnya saya mencoba untuk berbicara padanya tp yg saya dapat tidak ada hasil melainkan pertengkaran. 7 bulan berlalu saya semakin tidak tahan dengan bayang2 dosa dan takut akan kematian saya juga pertanggung jawaban masa muda saya diakhirat nanti. Dan ditanggal 1 agustus 2016 tidak sengaja pertengkaran terjadi yg mengakibatkan kita harus berjalan masing-masing dan saya sudah tidak bisa menahan dia lg untuk berada disisi saya.
Awalnya saya tidak terima dengan semuanya. Tapi setelah seminggu berlalu saya berusaha bangkit dan membuktikan saya lebih baik tanpanya.
Dari sini saya mulai berhijrah. Memutuskan untuk tidak ada lagi yg namanya "Pacaran Sebelum Nikah" . Mencoba untuk merubah cara berpakaian saya dengan lebih syar'i, tapi Mungkin untuk berpakain saya masih belum siap untuk dalam waktu cepat karna sikap saya yg masih belum baik.   Dan saya yakin dengan keputusan ini dipastikan jalan saya tidak akan mudah.
Benar saja setelah sebulan berlalu ada laki-laki lagi yg mendekati saya. Dengan tegas saya katakan padanya kalau saya tidak mau berpacaran. Syukur dia mengerti tp saya tidak bisa membuat laki-laki ini terus berharap sehingga saya harus berbicara jujur walaupun sebenarnya saya iba padanya. Kemudian sekitar tgl 12 Oktober saya didatangkan laki-laki kembali. 2 hari saya berkenalan dan saya kagum dengan kesolehannya, dia bukan orang baik, kita sama-sama pernah nakal, tp menurut saya jika ingin berubah lebih baik lagi itu jauh lebih dr luar biasa. Seminggu saya berkenalan dengannya, saya bisa cerita banyak tentang hijrah saya. Yg kebetulan kita sama-sama ingin berhijrah. Saya sering bertukar pikiran tentang istiqomah kita. Sekitar 2 minggu berkenalan saya ceritakan niat saya yg selama ini belum teralisasikan. Yaitu memakai pakaian yg sesuai syariat islam. Niatan saya sangat didukung dengannya tp saya katakan padanya jika niatan saya dilakukan sekarang saya yakin banyak orang yg menyangka saya berubah pasti karna dia bukan karna Dia.
Dan benar saja, setelah saya mencoba pelan-pelan belajar untuk merubah sedikit demi sedikit merubah cara berpakaian saya, walaupun belum bisa disebut seutuhnya sebagai pakaian syar'i. Saya mendapati perkataan orang tentang perubahan saya bahwa saya berubah karna dia, bahkan temen terdekat saya berfikiran seperti itu. Walaupu. Saya tidak tau itu candaan atau bukan. Tapi, tetap saja perkataan itu menyakiti hati saya.  Tp saya mencoba untuk tidak begitu memperdulikannya, karna saya yakin Allah SWT maha tau untuk siapa dan untuk apa niatan saya berhijrah. Dan bismillah saya yakinkan diri saya, saya luruskan niat saya bahwa saya mencoba untuk beristiqomah dan saya yakin istiqomah adalah bukan hal yg mudah, akan banyak celaan dan prasangka buruk yg saya akan dapatkan. Tapi dengan saya bersamaNya saya yakin saya akan lebih kuat.
Dengan Bismillahirohmanirrohim
Saya teguhkan tekad saya
Saya bulatkan niat saya
Saya kuatkan komitmen saya
Untuk selalu berada di jalanNya

Hijrah saya bukan karna dia melainkan karna Dia.
Saya besyukur bisa mengenalnya. Dengannya semua bisa kulewati
Tapi tujuan saya berhijrah hanya karnaNya lillahita'ala.
Dan dia hanya sebagai perantara cahaya saya untuk bisa membimbing saya .
Hati sata juga terketuk setalah membaca dari potongan ayat ini
.
Firman Allah yang memerintahkan untuk
.

Larangan berpacaran:
“Dan janganlah kalian mendekati perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan nista dan sejelek-jelek jalan.”(Qs Al-Isra`: 32)

memakai khimar/kerudung
“…Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya… ”
(Qs. An Nur: 31)
.
Perintah untuk memakai jilbab/gamis Syar'i :
“… Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka… ”
(Qs. Al Ahzab:59)
.
Perintah untuk memakai kaos kaki.
Rasulullah bersabda: “Aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan”
(HR. Abu Dawud) .

Jadi, jika saya sekarang berbeda, tolong jgn cela saya, jangan berfikir buruk tentang saya.
Mungkin pakaian dan khimar saya belum sesempurna ukhti diluar sana yg lebih baik. Tp bismillah sebisa mungkin saya belajar untuk berproses.
Saya harap ukhti saudara seiman saya bisa terketuk hatinya untuk bisa belajar berproses bersama-sama

Wanita yg berpakaian syar'i saja belum tentu bisa mendapatkan surgaNya. Apalagi kalau kalian tidak memakai jilbab. Tutuplah auratmu dari pandangan yg bukan mahrom-mu.

"Jika kamu mengambil jalan yg benar. Dipastikan jalanmu tidak akan mudah"

Bukan maksud menggurui atau apapun. Tapi saya hanya ingin sedikit berbagi tentang perjalanan hidup saya untuk bisa beristiqomah walaupun banyak perkataan orang lain yg masih sering menyakiti hati saya . Sehingga tidak mudah untuk terus berdiiri disini dengan angin yg kencang dengan niatan yg baik.