Minggu, 31 Januari 2016

Bersamamu

Bersamamu
Seolah waktu cepat berlalu
Seakan hari cepat berganti
Jam berputar seperti berlari
Bagai tak ingin melihat kita bersama
Saat bersamamu
Sentuhan jarimu luluhkan relung hatiku
Dekapmu hangatkan gigil malamku
Genggamanmu cairkan segala laraku
Tatapanmu tenangkan lembah jiwaku
Ku tak ingin kau jauh dariku
Ku ingin kau selalu dalam pelukku
Bagai senja yg tak meninggalkan jingganya
Bagai laut yg tak meninggalkan ombaknya
Dan bagai langit yg selalu dengan awannya
Ku ingin kau tetap disini
Didalam hatiku
Didalam denyut nadiku
Mengalir dalam darahku

Rindu di Sela Malam

Ku untai puisi
Diatas hembusan nafasku
Disela denyut nadi yang mengalun
Biarlah ku mengeja malam
Melambatkan hadirnya sang fajar
Meredupkan cahaya rembulan

Biarkan rindu ini ada
Menghitung setiap detak yang berjalan
Menyusuri liku sang rembulan
Menapaki jejak kelam diujung gelap

Malam hanya sebatas rindu
Kelampun hanya sebait kata diujung pena
Ditemani selarik rindu
Rindu yang hanya dapat kutuangkan dalam secarik sajak

Sabtu, 30 Januari 2016

Salam Rindu

Mentari tersenyum bahagia
Kidung  burung meramaikan suasana
Kumbang-kumbang menghiasi taman
Embun-embun mulai terbang

Seraut wajah
Pemilik aksara hati ini
Melirih saatku membuka mata
Tergurat dalam bingkai mentari

Saat kau tak disisiku
Ku titipkan rindu melalui angin
Ku tinggalkan di bangku taman
Ku layangkan ke awan-awan
Ku ratapi dengan tangisan
Ku lirikkan dalam nyanyian
Ku sembunyikan dalam lukisan
Ku siratkan dalam tulisan

Adakah kau temukan desah gundah itu
Bergemericik di lembah hati

Malam Tanpa Kamu

Malam tanpa kamu
Tatap pandang tak bertemu
Embun-embun melayu
Ranting-ranting tersedu
Rindu tak jemu

Malam tanpa kamu
Lidah terasa kelu
Tatapan seketika membeku
Bersama selarik rindu yg bisu

Malam telah berlalu,
Rangkaian puisi yg ku cipta
Menjadi bait-bait rindu
Menunggu kamu nyanyikan sebuah lagu untukku
Dengan bait penuh ketukan rindu

Senja di Pelukan Malam

Senja luruh dipelukan malam
Kelap-kelip bintang mulai tampak
Bertanda senja telah dipeluk malam
Bersamaan dengan cahaya kunang-kunang

Kemilau senja perlahan hilang meredup
Embun mengering dipucuk daun
Ranting-ranting menundukkan dirinya
Menandakan hari telah berganti

Tak ada pelangi mengurai senja
Tak ada warna yg tersisa dilangit
Semua hanya hitam dilangit
Hanya siulan jangkrik terdengar

Bayanganmu hadir dalam gelapnya malam
Memeluk rindu yg ada di dada
jari-jari menari kembali
Merangkai sebuah kata-kata
Tuk ungkapkan semua rasa ini