Sabtu, 15 April 2017

Lelah

Untuk apa aku menulis puisi
Jika nyatanya kau tak mengerti
Untuk apa aku menulis rangkaian kata
Jika nyatanya kau tak paham juga


Langit yang mengharu biru
Berubah warna memanggil sang kabut
Mengundang kelabu
Hingga awan dan guntur bercumbu jadi satu


Kamu sering membuatku terbang
Kamu sering membuatku melayang
Kamu sering membuatku terniang
Bahkan kau juga yang membuatku terbuang


Andai kau tahu rasanya menjadi aku
Mencintai tanpa diketahui
Menyayangi tanpa memiliki
Bertahan tanpa mengungkapi
Percayalah ini lebih sakit dari patah hati


Jika aku harus memilih antara
Ada status tapi tak ada perasaan
Atau
Tak ada status tapi ada perasaan
Aku lebih baik tidak memilih keduanya
Karena yang aku inginkan hanya
Kau melihatku
Kau menganggapku
Dan kau mengakuiku didepan orang banyak
Sungguh jika harus merasakan hal ini lebih lama lagi, rasanya aku tak sanggup


Bolehkah aku memiliki sifat egois sedikit?
Agar mereka tahu kau milikku!!
Walaupun aku tak yakin kau menganggapku seperti aku menganggapmu dalam hidupku


Bolehkah aku menunjukkan pada semuanya kau sedang denganku?
Aku tersiksa dengan perasaan ini
Aku ingin bebas seperti mereka
Mengungkapkan rasa sayangnya tanpa harus ditutupi.


Sebuah untaian kata
Sebuah syair
Sebuah kalimat
Sebuah bait puisi yang tertulis
Hanya ingin kau paham bahwa

Jangan buatku JATUH CINTA jika kau tak siap untuk menangkapnya

*****


Sabtu, 15 April 2017
Zeilika Ega. D


Sabtu, 18 Maret 2017

Rindu

Sungguh rindu ini menusuk kalbu
Menikam setiap jengkal gelap malam
Menyayat relung hati terdalam
Rindu ini menyesakkan dada

Untukmu yang jauh disana
Ku titipkan rindu melalui angin
Ku tinggalkan di bangku taman
Ku layangkan ke awan-awan
Ku ratapi dengan tangisan
Ku lirikkan dalam nyanyian
Ku sembunyikan dalam lukisan
Ku siratkan dalam tulisan

Adakah kau temukan desah gundah itu
Bergemericik di lembah hatimu?

                                                



Kau


Aku bernyanyi melalui puisi
Menguntai setiap kata yang tak terucap
Merajut kata yang bermakna
Siapa kau?
Beraninya menyentuh hatiku
Mencabut duri-duri yang menusuk relung hati ini
Membawaku pada keindahan cakrawala
Mengajakku melihat cahaya angkasa dalam pangkuan pelangi.
Menerangi setiap jengkal cahaya yang kutapaki
Perasaan apa ini?
Mengapa perasaan ini kian tumbuh subur?
Seakan kau pupuk setiap hari perasaan ini
Kau tabur benih-benih kerinduan disetiap senja datang
Kau...
Kau menolongku dari kegelapan menuju cahaya
Kau ulurkan tanganmu untuk membawaku
Kau kepakkan sayapmu, membawaku tinggi
Dapatkah kau dengar debar jantungku saat mendekapku?
Dekapanmu meluruhkan segala lukaku
Menghanyutkan kepedihanku
Kesedihanku pergi bersama semilir angin
Kaulah penolongku dari keterpurukan