Malam begitu sunyi, bintang tak menampakkan cahayanya, bahkan rembulanpun tak menampakkan senyumnya. Malam itu begitu sunyi tanpa adanya tawa riang dari seorang gadis yg biasanya selalu ceria. Entah mengapa malam itu sang gadis periang nampak murung, tak tahu apa yg sedang dirasakan. Namun, akhir-akhir ini, sang gadis periang merasakan dilema yg teramat dalam. Dia dihadapkan oleh 2 pilihan yg sulit. Dia menyayangi 2 orang yg memiliki kelebihan yg masing2 tak dimiliki satu sama lain. Gadis ini bingung, dia merasa sangat berdosa setiap kali jalan berdua dengan salah satu laki-laki ini. Dari awal perkenalan, gadis ini tau mereka berdua menyukainya.
Sampai pada akhirnya salah satu dari Darinya menyatakan cinta kepadanya. "Aku mau ngomong sesuatu sama kamu put" kata rey salah satu cowo ini. " iya kamu mau ngomong apa? Ngomong aja. Kan aku gak tutupin mulutnya haha". Goda putri pada rey. "Sebenernyaaaaaa........ aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu aku nyaman kalau lagi dekat kamu. Aku ngerasa kamu itu penyemangat hidup aku sekarang ini, tp aku ngerti kalau kamu gak bisa jawab sekarang. Aku tahu dan aku paham ini terlalu buru-buru, dan aku juga tahu kamu gak suka terlalu buru-buru, aku gak minta buat kamu jawab sekarang, akan aku tunggu jawaban kamu sampe kapanpun itu, seminggu dua minggu sebulan dua bulan itu gak masalah buat aku." Jawaban jujur dari hati yg di keluarkan oleh Rey. Putri hanya tertunduk terdiam entah apa yg harus dikatakan olehnya, dia kaget dengan perkataan Rey walaupun Putri sudah mendugany Rey akan mengatakan ini. Jantung putri berdebar tak karuan perasaan dia bercampur aduk menjadi satu entah perasaan apa yg dirasakan gadis ini. Namun suara lembut dari Rey terdengar kembali "udah gausah difikirin dulu yg aneh2 anggep aku gak pernah ngomong gitu. Kamu bebas mau jawab kapan aja". Hati putri sangat sejuk mendengar kata-kata yg begitu dewasa dari Rey, karena sebelumnya Putri tidak pernah merasakan kedewasaan dari kekasih yg sebelumnya. "Aku gak bisa jawab sekarang, mungkin nnti setelah acara di kampus selesai aku akan jawab" jawab Putri lembut dengan senyum terpaksa. Setelah kejadian ini suasan menjadi hening tidak seperti sebelumnya yg selalu di selimuti canda tawa.
Hari-hari terus berlalu, acara di kampus tiba sudah. Namun selama acara dikampus, Putri sering diperhatikan diam-diam oleh salah satu laki-laki disitu. Tapi, putri tidak tahu kalau dia sedang diperhatikan oleh laki-laki itu. Setelah acara dikampus selesai Putri masih bingung harus menjawab apa atas segala pertanyaan yg ditanyakan oleh Rey. Disatu sisi Putri sayang pada Rey tapi putri juga belum siap untuk berkomitmen lagi, karena ketraumannya kepada mantan kekasihnya. Tiba-tiba disaat kegalauan yg di alami Putri, tiba-tiba saja datang seorang laki-laki yg sudah memperhatikannya selama acara kampus. "Hey put" sapa Insan. "Hai juga san" jawab Putri. "Aku udh invite bbm kamu kok belum di diterima sih?" Gerutu Insan pada Putri. "Loh iyakah? Aku gatau, coba aku cek dulu (mengeluarkan hp dari sakunya) eh iya ada nih hehe. Maaf ya, ini diterima kok" jawab Putri enteng. Setelah kejadian siang itu, Putri dan Insan menjadi sering berkomunikasi via BBM. Setelah beberapa minggu hampir 1 bulan Putri dan Insan sering berkomunikasi. Insan menyatakan perasaannya kalau dia menyayangi Putri lebih dari seorang teman biasa. "Put, aku sayang sama kamu, kamu mau gak jadi pacar aku? " kata Insan tenang namun tatapannya tajam. " hahaha apaan si san? Aku bilang kan gamau buru-buru. Kamu bercanda aja deh" jawab Putri tak serius untuk menghilangkan rasa gugupnya. "Aku serius put sama kamu" jawab insan serius. Putri terdiam sejenak "kamu beneran? Aku harus jawab kapan? " jawab putri polos. "Kalau bisa sih sekarang aku minta jawaban kamu" jawab Insan. "Aku gabisa jawab sekarang nih aku bingung, banyak yg aku masih ragukan dan takut untuk berkomitmen kembali"jawab Putri merasa berdosa. Dalam hati Putri bercampur rasa, putri bingung harus bagaimana menyikapi semua ini. Disatu sisi dia menyayangi Rey dengan segala kedewasaan dia tapi dia juga menyayangi Insan karena pengertian dan kebaikan dia .
Malam-malam Putri setelah kedua laki-laki ini menyatakan cintanya, Putri merasa hatinya dilema dia harus memilih yg mana. Putri bingung benar-benar bingung harus melakukan apa. Sikap putri yg periang berubah menjadi pendiam.ditengah kegalauan hatinya, putri mendapat kabar bawah Insan masuk rumah sakit karena kecelakaan motor. Putri bergegas menelpon Insan memastikan bahwa kabar ini salah. Namun, ternyata yg menjawab telpon Insan adalah ibunya. "Halo, mau bicara dengan Insan?" Jawaban dr ibu Insan yg tersedu-sedu. "Saya Putri bu teman Insan, apa benar Insan masuk rumah sakit?" Tanya putri cemas. "Iya benar, dia kecelakaan motor" jawab ibu insan dengan setengah menangis. Tiba-tiba telpon yg digenggam putri terjatuh ia tak kuasa mendengar kabar ini. Putri langaung berganti pakaian dan langsung menuju rumah sakit.
Sesampainya dirumah sakit, tak disangka ternyata ada Rey disamping insan. Putri kaget dengan semuanya. Dengan keadaan Insan yg tergeletak lemas dan posisi Rey yg berada di samping Insan. Perlahan tapi pasti Putri mendekati tempat tidur Insan.
Lalu insan berkata perlahan. "Aku sudah tau semuanya. Rey adalah teman baikku. Aku baru mengetahui semuanya semalam sampai akhirnya terjadi seperti ini. Ternyata kita mencintai gadis yg sama. Mulai sekarang kamu tak usah khawatir dan bingung untuk memilih. Aku mundur dan kamu harus memilih Rey. Dia adalah orang baik dan bisa menemani hari-harimu lebih lama dari pada aku put" . Lalu putri meneteskan air matanya, hatinya tergetar mendengar perkatan Insan yg begitu lemah. Tangan Insan perlahan memegang tangan putri dan Rey sambil di satukan tangan mereka. Putri menangis, Rey hanya terdiam mendengar perkataan Insan karena Rey tau Insan mengidap penyakit kanker otak. Dia menyayangi Insan tp dia juga ingin memiliki putri karena ini adalah sifat manusiawi. sampai pada akhirnya Rey dan Putri resmi berpacaran didepan Insan yg sedang tergeletak lemah. setelah beberapa menit kemudian jantung insan semakin tidak normal, tubuhnya mulai mengejang dan memegang kepala sambil berteriak sakit. Putri hanya menangis melihat keadaan Insan seperti itu. Tak lama kemudian Insan meninggalkan semuanya. Insan telah tiada.
Rey dan putri juga kedua orang tua Insan hanya bisa menangis melihat keadaan Insan sudah tak bernyawa sekarang. Akhirnya Putri dan Rey menjalankan hubungan karena amanah yg diberikan oleh insan.